REVITALISASI KARANG TARUNA MELALUI SENI SHOLAWAT ALBANJARI

Abstract

Karang Taruna sebagai tempat para pemuda yang seharusnya menjadi potensi justru menjadi permasalahan di Desa Manting, dimana terjadi stagnasi Karang Taruna  dalam perannya sebagai tempat untuk menuangkan bakat dan minat pemuda. Adapun pemicunya adalah rendahnya antusias pemuda untuk ikut organisasi Karang Taruna, hanyasekitar 25 pemuda yang menjadi anggota dengan status keanggotaan pasif. Rendahnya pemahaman pemuda mengenai pentingnya berorganisasi merupakan faktor dasar timbulnya masalah. Selanjutnya sikap apatisme masyarakat terhadap masalah pemuda juga menjadi faktor permasalahan. Untuk mengurai permasalahan tersebut diperlukan adanya revitalisasi Karang Taruna secara terstruktur. Maka kami melalui aksi partisipasi melakukan beberapa kegiatan untuk memberdayakan pemuda melalui kegiatan pendidikan pentingnya berorganisasi dan kepemudaan, juga memberikan pelatihan keterampilan seni dan kerajinan serta melakukan penyuluhan-penyuluhan dan pengadaan sudut baca untuk menumbuhkan kreativitas pemuda